Bahasa Indonesia : Contoh Resensi Buku Non-Fiksi


Resensi Buku Non-Fiksi

Kali ini ane akan membagikan tugas bahasa Indonesia, mengenai resensi buku. Oke sip. Silahkan copas sob.

Belajar Bisnis dari 80 Pengusaha Sukses Dunia




            Buku dengan judul 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire ini ditulis oleh Hendry E. Ramadhan, SE. Buku ini juga diterbitkan oleh penerbit Penebar Plus+, dicetak pada tahun 2011 di Jakarta cetakan pertama. Ukuran buku ini adalah 20cm dan terdiri dari 176 halaman.

            Buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire ini ditulis oleh seorang yang sangat motivatif. Orang itu adalah Hendry E. Ramadhan, ST. Hendry Ramadhan, SE , lahir di Jakarta pada tanggal 11 juni 1982. Pendidikan terakhir ditempuh di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Semenjak kuliah, penulis memang sangat menyukai bisnis. Sejak tahun 2003 sudah menekuni bisnis dengan berdagang di kantin-kantin kampus. Lulus dari kampus, ia memantapkan diri unuk fokus di dunia usaha. Pada tahun 2006, ia mendirikan usaha makanan Bakmi Gila ( www.bakmigila.com) yang kemudian dikembangkan secara waralaba. Pada tahun 2007 hingga tahun 2008, ia sempat menimba ilmu kantor konsultan International Franchise Business Management (IFBM). Pada tahun 2008, ia memperoleh penghargaan juara tiga dalam kompetisi bisnis Indonesia Young Enterpreneur Awards yang diadakan oleh harian Bisnis Indonesia. Saat ini penulis menjadi Direktur Utama Restoran Waralaba Bakmi Gila. Ia mulai menjadi penulis sejak tahun 2007  ketika aktif di konsultan waralaba dengan menjadi tim penulis buku yang berjudul “Franchise Manual”. Hingga kini, beberapa judul buku yang ia tulis sputar bisnis dan waralaba, antara lain Franchise untuk Orang Awam, Jitu Membeli Franchise, 99 Bisnis Anak Muda, dan 99 Bisnis Franchise Top Dunia. Selain menulis, ia aktif diundang untuk mengisi seminar seputar bisnis, kewirausahaan dan waralaba.
            Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena buku ini memotivasi khususnya kaum muda untuk berani berbisnis tanpa harus kaya dan beruang banyak atau memulai bisnis dengan bisnis yang besar dahulu, buku ini memotivasi kaum muda agar berani berbisnis yang diawali dari bisnis kecil, dan tidak memikirkan keuntungan namun berbisnis karena menyukai bisnis itu seperti yang telah dicontohkan oleh 80 orang pengusaha sukses dunia yang dibahas secara lengkap dalam buku ini.
            Dibandingkan dengan buku bisnis lainnya yang biasanya menggunakan bahasa yang baku dan terkesan membosankan seperti buku “How To Be Business Man” yang ditulis oleh Bambang Harun,SE. Buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire ini lebih menarik dan efisien untuk dibaca kalangan pembaca muda. Kerana buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire ini menggunakan bahasa yang tidak baku dan mudah dimengerti bagi kalangan muda yang kini kebanyakan kurang berminat dalam membaca buku sehingga membuat mereka tertarik untuk membaca buku ini dan mengambil pelajaran dan mencontoh apa yang telah 80 tokoh pengusaha sukses ini gapai. Buku ini juga memaparkan nama-nama pengusaha dunia yang sukses disertai pengalaman-pengalaman mereka yang memotivasi untuk berbisnis dibandingkan dengan buku bisnis lainnya yang beredar di pasaran seperti buku “How To Be Business Man” yang ditulis oleh Bambang Harun,SE. Karena buku “How To Be Business Man” yang ditulis oleh Bambang Harun,SE ini hanya berisi teori dan menggunakan bahasa yang baku serta rumit yang membingungkan kaum muda sehingga membuat mereka enggan membaca buku. Berbanding terbalik dengan buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire yang memiliki banyak kelebihan.Selain itu buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire juga dilengkapi dengan photo dari pengusaha sukses yang dibahas dalam buku ini sehingga memberi kemudahan untuk mengetahui wajah-wajah orang inspiratif pengusaha dunia itu.

            Tema dari buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire adalah ‘pengalaman inspiratif 80 pengusaha dunia From Zero Be Hero’.  Pengalaman-pengalaman mereka yang penuh dengan duka maupun suka karena merintis bisnis dari nol telah mereka hadapi dengan sabar dan pantang menyerah sehingga mengantarkan mereka menjadi pengusaha yang sukses dan terkenal hingga seluruh dunia.

            Buku ini sangat bagus dan sangat direkomendasikan untuk dibaca sebagai motivator dalam memulai bisnis. Selain itu buku ini juga dikemas dengan apik oleh penulis dengan penggunaan bahasa yang tidak bertele-tele, dan juga dilengkapi dengan kata-kata motivasi baik tersirat maupun tersurat.

            Buku ini termasuk buku non-fiksi inovatif yang berisikan tentang siapa-siapa saja sih 80  pengusaha yang sukses sampai terkenal sampai ke seluruh dunia? Apa-apa saja sih usaha mereka yang dimulai dari nol itu hingga sekarang mereka menjadi milioner? Mengapa harus meniru mereka? Untuk mendapat semua jawaban itu, buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire ini akan menjawabnya.

Di dalam buku ini  terdiri dari 80 daftar nama pengusaha sukses dunia yang akan dibahas, namun tidak dalam bab maupun garis-garis besar, namun dibahas secara rinci per nama. Buku ini membahas tentang pengusaha yang bernama 1. Jack Ma, 2. Mike Lazaridis, 3. Mukesh Jagtiani, 4.Leanna Archer, 5. Aliko Dangote, 6. Mamofuku Ando, 7. Gordon Ramsay,8. Arielle Eckstut, jonah Staw, & Jason Druf, 9. Chris Mittelstaedt, 10. Lucou Tan, 11. Darren T. Kimura, 12. Greg Selkoe, 13. Julie Aigner-Clark, 14. Marco Giannini, 15.Maria Peveey, 16. Marx acosta-Rubio, 17. Eka Tjipta Wijaya, 18. Zong Qinghou, 19. Brad & Jera Deal, 20. Warren Edward Buffett, 21. Jean Nidetch, 22. Mrs. Debbi Fields, 23. Seth Goldman, 24. James Caan, 25. Bill Gates, 26. Amancio Ortega, 27. Karl Albertch, 28. Ingvar Feodor Kamprad, 29. Lia Ka Shing, 30. Mark Zuckerberg, 31. Robert Kuok, 32. Adrie Subono, 33. Rusdi Kirana, 34. Gary Heavin, 35. Arnon Milchan, 36. Bob Sadino, 37. David Green, 38. Andrew Milchan, 39. Chris Lighty, 40. Nathaniel Williams, 41. Liz Lange, 42. Tony Hsiesh, 43. Tommy Hilfiger, 44. Tei Fu Chen & Oi-Lin Chen, 45. Moeryati Soedibyo, 46. Tom Anderson, 47. Susi Pudjiatuti, 48. Richard Branson, 49. Willfred Emmanuel Jones, 50. Karan Bilimoria, 51. Ben Cohen & Jerry Greenfield, 52. Mary Kay Ash, 53. Pierre OmidYar, 54. Arifin Panigoro, 55. Steve Jobs, 56. Robin li, 57. Jay Van Andel, 58. Chairul Tanjung, 59. Steve Shin Chen, Jawed karim & Chad Hurley, 60. Howard schultz, 61. Muhammad Yunus, 62. Jaffery Bezos, 63. Leonardo Del Vecchio, 64. Martha Tilaar, 65. Jerry Yang & David Filo, 66. Zhang Xin, 67. George Soros, 68. Eike Batista, 69. Lawrence Ellison, 70. Lakshimi Mittal, 71. Wayne Huizenaga, 72. Steve Leach, 73. Mike Clare, 74. Martyn Dawes, 75. David Sanger, 76. Judi Sheppard Missett, 77. Tim Leatherman, 78. Gary Goldberg, 79. Sally Preston, dan yang terakhir adalah, 80. Don Lewin.
            Putus sekolah? Mau jadi apa coba di zaman sekarang? Jadi pengusaha dong! Seperi Susi Pudjiastuti yang putus sekolah saat kelas 2 SMA namun menjadi pengusaha yang sukses. Susi Pudjiastuti lahir pada tanggal 15 Januari 1965 di Pangandaran. Ia adalah Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation yang merupakan operator penerbangan Susi Air. Saat ini, ia memiliki 50 unit pesawat, diantaranya Grand Caravan 208B, Piaggio Avanti II, dan Diamond DA 42. Sebagian besar pesawat tersebut dioperasikan di luar Jawa, seperti Papuan dan kalimantan.
            Bakat bisnis Susi terlihat sejak masih belia. Pendirian dan kemauannya yang keras juga tergambar jelas saat usia Susi menginjak 17 tahun. Ia memutuskan keluar dari sekolah ketika kelas 2 SMA. Ia tak mau hidup “nebeng” dengan orang tua dan ingin hidup mandiri.

            Ia mulai berjualan baju, bedcover, hingga hasil-hasil bumi seperti cengkih. Pada tahun 1983, berbekal Rp750 ribu hasil menjual perhiasan miliknya, Susi mengikuti jejak banyak wanita Pangandaran yang bekerja sebagai bakul ikan.

            Tak hanya di Pangandaran, Susi mulai meluaskan pasarnya hingga ke kota besar-besar. Ia pun lantas membeli truk dengan sistem pendingin es batu yang membawa ikan-ikan segarnya ke Jakarta. Tiap pukul 3 sore, Ia berangkat dari Pangandaran dan sampai Jakarta tengah malam lalu pulang lagi ke Pangandaran.

Setelah mendapat modal dari hasil penjualan ikannya selama lebih dari 13 tahun, Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan di Pangandaran pada tahun 1995. Dengan kerja kerasnya, Susi berhasil mengembangkan pabriknya yang kini ia memiliki 500 karyawan. Pabrik miliknya mengelola hasil laut, baik ikan maupun udang, dengan fokus produk pada area lobster. Produksinya pun luar biasa, mencapai 200 ton per bulan dan ayoritas di ekspor ke Jepang, Amerika, dan Erop

Susi mendapat inspirasi untuk mengembangkan bisnis penerbangan dari suaminya yang seorang aviation engineer dan pernah bekerja di IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara). Bersama suaminya, Susi berangan-angan memiliki sebuah pesawat dengan tujuan utama mengangkut hasil perikanan ke Jakarta. Satu-satunya jalan adalah membangun landasan di desa-desa nelayan. Jadi, ikan yang ditangkap hari ini bisa langsung dikirim ke Jakarta karena hanya membutuhkan waktu 1 jam perjalanan.

Susi memasukan bussiness plan ke perbankan pada tahun 2000, tetapi ditolak mentah-mentah. Pada tahun 2004, Bank Mandiri percaya dan memberi pinjaman sebesar 47 miliar untuk membangun landasan serta membeli dua pesawat Cessna Grand Caravan. Baru sebulan dipakai, terjadi bencana tsunami di Aceh. Susi membrangkatkan satu pesawat untuk membantu masyarakat aceh dan pesawat milik Susi lah yang menjadi pesawat pertama yang mendarat di Meulaboh.

Awalnya Susi beniat membatu distrubisi bahan pokok secara gratis selama dua minggu. Namun, ketika hendak pulang ke Pangandaran, banyak lembaga nonpemerintah yang memintanya tetap berpartisipasi dalam program recovery di Aceh. Mereka juga mau membayar sewa pesawatnya. Satu setengah tahun Susi akhirnya kerja di sana. Dari situ, Susi Air bisa membeli satu pesawat lagi.
Pesawat milik Susi ada yang disewakan. Namun,ada juga yang dioperasikan sendiri oleh Susi Air. Harga sewa pesawat sekitar US$400-US$500 per jam. Kadang ada penyewa yang mau membayar US$600-US$700 per jam. Bahkan, perusahaan minyakbersedia membayar US$1000. Untuk keperluan terbang, semua peranti disediakan Susi Air. Pesawat, pilot, maupun bahan bakar. Jadi, para penyawa tinggal membayar saja.
Susi Air juga mengoperasikan pesawatnya untuk beberapa perjalanan udara. Penerbangan rute Jawa meliputi Jakarta-Pangandaran, Bandung-Pangandaran, dan Jakarta-Cilacap. Dengan jasa penerbangan tersebut, Susi merugi karena hanya ada sedikit penumpang yaitu hanya 3-4 orang saja. Dengan harga tiket rata-rata 500 ribu, pendapatan itu tidak cukup untuk membeli bahan bakar. Selama sebulan, perjalanan rute Jawa bisa merugi Rp300 juta-Rp400 juta. Namun, kerugian tersebut tertutup dengan penerbangan luar Jawa. Lagipula perjalanan udara berguna untuk mengangkut ikannya.

Susi memang harus mengutamakan para pembeli ikannyamkarena mereka sangat sensitif terhadap kesegaran ikan. Dalam satu kali pengankutan, ia bisa memasukan 1,1 ton ikan atau lobster segar. pembelinya yang berasal dari Hongkong dan Jepang setiap hari menunggu di Jakarta.

Karena kerja kerasnya selama menjalankan bisnisnya, Susi mendapatkan penghargaan dalam ajang Entrpreneur of the year 2005 versi Ernts & Young. Perjuangan meniti puncak yang dilakukan Susi patut dicontoh oleh semua pihak. Keterbatasan modal untuk memulai usaha tidak menjadi halangan bagi dirinya walau rintangan selalu ada disetiap bisnisnya.

Selain kisah hidup Susi Pudjiastuti, wanita Indonesia yang sukses menjalankan bisnis, masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif lainnya dari berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, buku ini sangat bermanfaat sekali untuk dibaca.

Buku ini memilki banyak keunggulan seperti bahasa yang sederhana dan tidak terbelit-belit, desain yang menarik, terdapat gambar dari para pebisnis yang dibahas,penempatan tanda baca yang sesuai, dan paragraf nya yang memenuhi syarat kohesi dan koheren nya membuat buku ini sangat mudah dimengerti. Namun tak ada yang sempurna di dunia ini karena setiap sesuatu pasti ada kekurangannya, buku ini pun juga memiliki kekurangan, seperti kisah hidup para tokoh dibahas secara singkat dan terkesan terburu dan juga gambar yang tidak berwarna (hanya hitam dan putih saja) membuat kita kurang mendapat feel dari membaca buku ini. Namun, kekurangan buku ini ditutupi dengan banyak kelebihannya.

Buku 80 Pengusaha Sukses Dunia  From Zero To Be Millionaire ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan. Dari kalangan bawah, menengah, bahkan kalangan atas. Terutama kaum muda, seperti pelajar dan mahasiswa guna menambah motivasi untuk  berani memulai usaha dari hal kecil agar mencapai kesuksesan dan membuat mereka tidak malas dan bekerja keras untuk menuai keberhasilan. Dengan membaca buku ini bisa membantu kita untuk tidak menyerah terhadap nasib kita seperti 80 pengusaha dunia ini yang tak pantang menyerah dan mengeluh terhadap nasib mereka. From Zero Be Hero, Yeah...







0 Response to "Bahasa Indonesia : Contoh Resensi Buku Non-Fiksi"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by FThemes | Converted by BloggerTheme